Kabupaten Karanganyar (27/07/2024) — Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) II Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan penyuluhan terkait “Pentingnya Probiotik bagi Kesehatan Pencernaan Anak” di Posko KKN Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Acara dihadiri oleh anak-anak Dusun Suruhkalong dan sekitarnya.
Penyuluhan ini ditujukan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kesehatan pencernaan anak, khususnya mengenai pentingnya probiotik. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang ketika dikonsumsi dalam jumlah cukup, memberikan manfaat kesehatan, terutama pada sistem pencernaan. Mengingat anak-anak berada dalam tahap pertumbuhan, menjaga kesehatan pencernaan mereka menjadi sangat penting agar mereka mendapatkan nutrisi optimal dari makanan yang dikonsumsi.
Dalam penyuluhan ini, dijelaskan tentang apa itu probiotik, sumber makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt, tempe, kombucha, dan kimchi, serta cara-cara praktis untuk mengintegrasikan makanan probiotik ke dalam pola makan sehari-hari. Selain itu, dijelaskan juga bagaimana probiotik bekerja dalam menjaga keseimbangan usus, memperkuat sistem imun, dan mencegah gangguan pencernaan seperti diare dan konstipasi.
Dalam sesi penyuluhan, Tim KKN II Universitas Diponegoro juga memperkenalkan produk Yakult sebagai contoh konkret dari produk probiotik yang mudah ditemukan di pasaran. Yakult adalah minuman probiotik yang mengandung Lactobacillus casei Shirota strain, sebuah jenis bakteri baik yang dapat membantu menjaga keseimbangan flora usus.
Setelah pemaparan materi, dibagikan produk Yakult satu persatu kepada anak-anak yang datang sebagai audiens. Tim KKN menjelaskan bahwa Yakult merupakan pilihan yang praktis bagi orang tua untuk memberikan probiotik kepada anak-anak mereka. Selain rasanya yang enak dan disukai oleh anak-anak, Yakult juga telah terbukti secara ilmiah membantu memperbaiki sistem pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Produk ini dapat menjadi tambahan yang baik dalam menu harian anak-anak, terutama bagi mereka yang sulit mengonsumsi sumber probiotik alami seperti yoghurt atau tempe.
“Jangan lupa agar memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi yang tepat sesuai dengan anjuran yang tertera pada kemasan. Dengan demikian, manfaat optimal dari probiotik Yakult dapat dirasakan tanpa berlebihan,” tutup Zelafita Amanda, mahasiswa KKN yang berasal dari Prodi Teknologi Pangan.
Dalam penyuluhan ini, para peserta yang merupakan anak-anak sangat antusias untuk menyimak dan bertanya tentang produk-produk yang mengandung probiotik, serta mengenai sistem pencernaan mereka. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan anak-anak dapat memahami pentingnya probiotik dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan pencernaan mereka, sehingga dapat mencegah berbagai gangguan pencernaan dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Editor: Surya Hilmy Ramadhan