Penulis: Maritza Setya Nugraha

Boyolali, (29/07/2024) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II UNDIP 2024, Maritza Setya Nugraha dari Prodi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian melakukan pelatihan pendugaan bobot badan menggunakan ukuran tubuh ternak pada beberapa peternak di Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu peternak dalam pengelolaan ternak yang lebih efisien dan efektif.
Kegiatan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kondisi peternak di Desa Ngleses yang dalam kegiatan jual beli ternak sapi potong hanya berdasarkan kondisi fisik tubuh, sehingga untuk harga jual satu ekor sapi masih terbilang di bawah rata-rata. Hal ini disebabkan karena belum adanya timbangan untuk mengukur bobot badan ternak, sehingga menyulitkan peternak apabila ingin mengetahui bobot badan dari ternak mereka.
Seperti yang diketahui, bahwa tujuan dari pemeliharaan sapi potong adalah untuk diambil dagingnya dan harga dari ternak sapi potong dinilai dari bobotnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendugaan bobot badan untuk bisa memperkirakan harga jual yang tepat dan juga peternak nantinya dapat menentukan jumlah pakan yang akan diberikan ke ternak serta dapat mengontrol kenaikan berat harian ternak sebagai evaluasi pakan.

Pelatihan pendugaan bobot badan ternak tersebut dilakukan terutama untuk ternak sapi potong induk. Hal ini disebabkan karena mayoritas peternak di Desa Ngleses memiliki ternak sapi potong yang berjenis kelamin betina, jarang sekali ada yang memelihara sapi potong jantan. Mayoritas peternak di Desa Ngleses lebih memilih memelihara sapi betina dikarenakan nantinya sapi betina tersebut bisa menghasilkan anak melalui inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik, sehingga tidak perlu memelihara sapi jantan.
Pendugaan bobot badan pada ternak sapi dapat dilakukan dengan menggunakan ukuran-ukuran tubuh seperti lingkar dada (LD) dan panjang badan (PB). Lingkar dada diukur melingkar di sekeliling rongga dada melalui belakang punuk atau tubuh tepat di belakang kaki depan ternak dan di belakang sendi bahu. Sementara itu, panjang badan diukur dari bongkol bahu sampai ujung panggul. Pengukuran lingkar dada (LD) dan panjang badan (PB) dapat dilakukan dengan menggunakan pita ukur dalam satuan cm yang kemudian hasil pengukuran tersebut dimasukkan ke dalam rumus yang lazim digunakan, salah satunya yaitu rumus Arjodarmoko.

Selain kegiatan pelatihan, mahasiswa KKN UNDIP juga memperkenalkan kartu rekording ternak, dimana di dalam kartu tersebut berisi data-data seperti identitas peternak, hasil pengukuran volume tubuh (lingkar dada, panjang badan, tinggi pundak), dan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Adanya kartu rekording ternak tersebut dapat dijadikan sebagai evaluasi dalam pemeliharaan sapi potong.
Program kerja pelatihan pendugaan bobot badan ternak dilaksanakan pada Senin (29/07/2024) pada pukul 10.30 WIB. Pelatihan tersebut dilakukan di beberapa kandang peternak secara bergantian. Kegiatan diawali dengan melakukan praktek secara langsung dengan mengukur lingkar dada dan panjang badan menggunakan pita ukur. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan pita ukur, poster yang berisi tentang tujuan, manfaat, dan rumus pendugaan bobot badan serta kartu rekording ternak kepada peternak. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan perhitungan menggunakan rumus Arjodarmoko untuk menghitung bobot badan ternak bersama dengan peternak. Kegiatan diakhiri dengan melakukan dokumentasi dengan peternak.
Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang berharga bagi para peternak. Program ini.diharapkan dapat terus berlanjut dan dapat meningkatkan kemampuan serta keterampilan peternak di Desa Ngleses dalam memperkirakan bobot badan ternak, sehingga nantinya peternak dapat menentukan harga penjualan dan pembelian ternak dengan tepat.
Editor: Surya Hilmy Ramadhan